Twitter

Archive for Agustus 2012



        Mulai sekarang, Anda harus lebih waspada dan lebih bijak saat menerima gaji. "Menerima tambahan uang di rekening bank seringkali menjadi penyebab bagi perilaku yang bisa merenggut jiwa," ujar William Evans seorang ahli ekonomi dari University of Notre Dame seperti dilansir Antara News. "Setelah menerima gaji, orang jadi lebih aktif, mereka pergi makan makan, menuju toko, lebih sering mengemudi, pergi ke bar, dan lain-lain," lanjut Evans.




Kuwait - Wisatawan jarang mengira, bangunan yang berdiri di depan mereka adalah sebuah masjid. Bentuk punden berundaknya lebih mirip dengan piramida di Mesir. Inilah Masjid Sheik Nasser di Kuwait.

Masjid Sheik Nasser di Kuwait memang berbeda. Bentuknya yang lebih mirip dengan piramida membuat orang menyebutnya sebagai Masjid Piramida, seperti yang ditulis AOL Travel, Selasa (31/7/2012).

Masjid ini berada di kawasan Ras Salmiya, Kota Kuwait, Kuwait. Sesuai panggilannya, seluruh bangunan masjid ini berbentuk prisma atau piramida, sebuah desain unik yang dipilih oleh sang pemilik masjid, Sheikh Nasser.

Masjid Piramida berdiri tegak di atas tanah seluas 2.150 m2, dengan sebuah menara setinggi 50 meter berdiri tegak di sampingnya. Masuk ke ruang utama masjid, Anda dihadapkan dalam sebuah ruangan salat sebesar 30x26 meter.

Di belakang ruang salat, Anda bisa menemukan paviliun dua lantai dengan beberapa ruangan. Di lantai dasar terdapar ruang wudhu dan kantor pengelola masjid. Naik ke lantai dua, Anda langsung dihadapkan dengan ruang salat khusus wanita, perpustakaan dan pusat riset Islam.

Masjid ini selalu ramai pada hari Jumat. Selain digunakan sebagai lokasi salat Jumat, Masjid Piramida juga rutin dijadikan lokasi berdoa para jamaah usai salat. Biasanya, usai salat Jumat, para jamaah menggelar tikar di lingkungan masjid dan memulai doa siang yang panjang. Tak lupa, melantunkan puji-pujian kepada Sang Khalik.

Masjid Sheik Nasser ternyata dibangun pada 1981. Dana yang dihabiskan pun cukup fantastis, yaitu US$ 3.000.000 atau senilai Rp 28 miliar. Hasilnya, sebuah masjid cantik dan unik telah berdiri dengan megah di Kuwait.

Salah Misteri Dunia yang belum terpecahkan juga nih, “Shroud Of Turin”.Sebenarnya, kain ini hanya merupakan kain lenen atau kafan biasa dengan panjang 4,36 meter dan lebar 1,10 meter.Nggak ada yang spesial-kan kelihatannya?,Lalu apa sebab kain kafan ini dikatakan menyimpan sebuah misteri yang belum bisa terpecahkan selama beratus-ratus tahun lamanya?

Sejarah Kain kafan ini diketahui pertamakali tahun 1307 dari Kawasan Lirey, Prancis… sekarang shroud of Turin tersimpan di Katedral Kota Torino, Italia coba deh amati gambar diatas… salah satu keunikan dari kain kafan tsb adalah pada kain-nya terdapat sebuah gambar manusia dengan tampak depan dan maupun belakang yang sangat mirip dengan sosok Yesus (Isa Almasih),lengkap dengan luka bekas tusukan paku pada tangan dan kaki.
Pada bagian kepala juga terdapat luka yang diduga akibat tusukan mahkota duri serta luka bekas cambukkan di dada maupun punggungnya,tak ketinggalan juga satu bekas luka tusukan dibagian lambung.tentunya temuan ini sangat menggemparkan, dan setelah zaman mengalami kemajuan dalam bidang teknologi, penggunaan teknologi-teknologi modern untuk membuktikan keaslian dari Shroud of Turin terus dilakukan,misalnya dengan penggunaan kamera dengan tingkat pencahayaan dan detail yang tinggi,dengan harapan dapat memperjelas bentuk dari gambar pada kain tsb.

Gambar paling atas merupakan foto bagian kepala Shroud of Turin dengan kamera biasa,Gambar di tengah,merupakan gambar negatifnya..bentuk mukanya lumayan jelas klo yang ini,trus gambar paling bawah adalah sketsa untuk menggambarkan lebih jelas bentuk raut wajah pada kain tsb..beneran nih matanya memang melek?
Dari hasil beberapa foto yang didapatkan,mendorong banyak Ilmuwan untuk semakin mengamati dan mengidentifikasi berbagai elemen-elemen yang menempel pada kain itu.Benarkah bercak2 tsb adalah bekas bercak darah manusia atau bukan?
Pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop,kain kafan tersebut mengandung banyak sari bunga dan darah manusia.Kemudian dapat diperoleh hasil dari penelitian yang lebih dalam lagi,bahwa bercak darah pada Shroud of Turin merupakan darah yang termasuk golongan AB.
Hingga saat ini penelitian tentang Shroud of Turin masih benar-benar serius dilakukan.Ditunggu aja perkembangannya yah, apakah benar itu memang asli atau palsu.



Jika kita mengukur jarak Kota Makkah ke arah Kutub Utara, diperoleh angka 7631.68 km, sedangkan jika ke arah Kutub Selatan, diperoleh angka 12348.32 km. Apabila kedua angka tersebut kita diperbandingkan :
12348.32 km / 7631.68 km = 1.618
Angka 1.618 di dalam matematika, dikenal sebagai Bilangan Fibonacci, yang didefinisikan dengan rumus sebagai berikut:


Penjelasan:
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Dengan aturan ini, maka barisan bilangan Fibonaccci diperoleh :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946…
Barisan bilangan Fibonacci dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
dimana :
Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x2-x-1=0
Perbandingan antara Fn+1 dengan Fnhampir selalu sama untuk
sembarang nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio (Rasio Emas) yang nilainya mendekati 1,618.
Fakta-Fakta Bilangan Fibonacci
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
  •  jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
  •  jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
  •  jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
  •  jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
  •  jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
  •  jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Ingin lihat buktinya? silahkan diamati beberapa gambar berikut :

2. Pola Bunga
Pola bunga juga menunjukkan adanya pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari.
Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.
3. Tubuh Manusia
Hubungan kesesuaian “ideal” yang dikemukakan ada pada berbagai bagian tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat dijelaskan dalam sebuah bagan umum sebagaimana berikut:Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas. M/m = 1,618

Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit. Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah:
  • Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
  • Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
  • Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
  • Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.
Hubungan Makkah dan Bilangan Fibonacci, dalam Al Qur’an

Jika jumlah seluruh huruf dalam QS. Ali Imran (3) ayat 96, yang berjumlah 47, dibagi angka Fibonacci 1.618, di dapat…
47/1.618 = 29
Dimana angka 29, merupakan jumlah huruf dari pangkal ayat sampai kepada kata Bakkah (Makkah)…
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam
(QS. Ali Imran (3) ayat 96)

Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar sepanjang masa. Pertamakali dibukukan di jaman Khalifah Abu Bakr, lalu pembukuannya disempurnakan di jaman Khalifah Umar bin Khathab. Sedangkan di jaman Khalifah Utsman mulai ditetapkan bentuk hurufnya serta diperbanyak sehingga dikenal istilah Rosam Utsmani. Ilmu tata bahasa al-Qur’an (nahwu dan sharaf) mulai diperkenalkan di jaman khalifah Ali bin Abi Thalib.

Salah satu keistimewaan al-Qur’an adalah memungkinkan penafsirannya yang terus berkembang dan selalu up to date. Salah satu contohnya adalah yang terdapat di dalam surat Ar-Ra’du (13) ayat 15.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) “Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi. Lalu siapakah yang dimaksud “Man” di dalam ayat ini?
1. Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab) “Man” menunjukan makhluk yang diberi akal. Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan Allah swt ada 4, yaitu: Malaikat, Iblis, Jin, dan Manusia. Oleh sebab itu makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuhan, atau benda mati tidak bisa disebut “Man” tetapi disebut “Maa”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka “Man” bermakna “Siapa” dan “Maa” bermakna “Apa”.
2. Ciri-ciri “Man” yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah:
a) Sujud dengan taat kepada Allah;
b) Sujud dengan terpaksa kepada Allah; dan
c) Memiliki bayang-bayang.

Ayat tersebut berbunyi: Walillahi yasjudu Man fi ssamaawaati wal ardhi, jika diterjemahkan menjadi: Dan kepada Allah “Man” di langit dan di Bumi bersujud/beribadah. Itu bunyi paraghraf pertama dari ayat tersebut. Paraghraf ini menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi yang bersujud/beribadah kepada Allah. Lalu dilanjutkan dengan kalimat: Thou’an wa karhan wa dzilaluhum…., jika diterjemahkan menjadi: Taat, dan terpaksa, dan bayang-bayang mereka…… Paraghraf ini menjelaskan cirri-ciri “Man” yang dimaksud pada paraghraf pertama. Bahwa sujud/ibadahnya si “Man” yang dimaksud di atas kadang kala taat, kadang terpaksa, dan mereka memiliki bayang-bayang.
3. Perlu diketahui lagi bahwa kata As-samaawaati pada ayat tersebut berbentuk jamak. Sehingga menjadi petunjuk bahwa “Man” yang berada di luar planet Bumi akan tersebar di banyak planet lain.
3. Jika melihat ciri-ciri tersebut diatas maka tidak mungkin yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Malaikat, karena Malaikat selalu patuh kepada Allah, tidak pernah terpaksa, dan tidak memiliki bayang-bayang.
4. Juga tidak mungkin yang maksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Iblis, karena Iblis tidak pernah taat kepada Allah serta tidak memiliki bayang-bayang.
5. Dan tidak mungkin pula yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Jin. Walaupun ada Jin yang taat dan terpaksa, tetapi Jin tidak memiliki bayang-bayang.
6. Maka yang dimaksud dengan “Man” pada ayat tersebut adalah makhluk seperti manusia. Yaitu mahkluk yang kadang kala taat, atau terpaksa serta memiliki bayang-bayang. Oleh sebab itu, ayat tersebut menjadi petunjuk adanya makhluk berakal seperti manusia di luar planet Bumi.
Disamping “Man”, di luar planet Bumi pun Allah swt pun menciptakan “Maa” dari kelompok binatang melata. Sebagaimana firman Allah swt di dalam surat An-Nahl (16) ayat 49.
Dan hanya kepada Allah-lah sujud “Maa” yang melata yang ada dilangit dan “Maa” yang melata yang ada di Bumi. Dan para Malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri. (QS 16:49).
Ayat tersebut menjelaskan adanya “Maa” dan “Malaikat” di langit dan di Bumi yang selalu sujud kepada Allah serta tidak sombong. Pada ayat ini tidak ada istilah terpaksa, sebagai bukti bahwa Malaikat dan “Maa” selalu sujud dengan taat kepada Allah swt.
Mengakhiri pembahasan tentang makhluk di luar Bumi maka silahkan simak firman Allah swt di dalam surat Asy-Syura (42) ayat 29.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah menciptakan langit dan Bumi dan “Maa” yang melata yang Ia sebarkan pada keduanya. DAN IA MAHA KUASA UNTUK MENGUMPULKAN (MEMPERTEMUKAN) SEMUANYA (MAKHLUK LANGIT DAN BUMI) APABILA IA BERKEHENDAK (QS 42:29).
Ayat tersebut menjadi petunjuk adanya kemungkinan pertemuan (interaksi) antara manusia yang ada di langit dengan manusia yang ada di Bumi bahkan kemungkinan saling berjodoh, tentunya jika Allah swt sudah berkehendak. Wallahu a’lam bishowab.


1 Jembatan Oliveira di Brazil: Jembatan kabel bentuk X pertama di dunia

[Image: a261_oliveira-brazil-1.jpg?w=450&h=566]

2. Tower Bridge (Britania Raya): Jembatan Victorian Paling Terkenal dan Terindah
 
[Image: a261_tower-victorian-eng.jpg?w=480&h=319]

3. Jembatan Banpo (Korea Selatan): Jembatan Air Mancur
 
[Image: a261_fountain-korea.jpg?w=450&h=739]

4. Jembatan Millau (Perancis): Jembatan Tertinggi di Dunia
 
[Image: a261_millau-france-1.jpg?w=450&h=299]

5. Jembatan Teluk Hangzhou (Cina): Jembatan Lintas Lautan Terpanjang di Dunia
 
[Image: a261_hangzhou-cina.jpg?w=450&h=579]

6. Rolling Bridge (Britania Raya): Jembatan yang dapat menggulung sendiri
 
[Image: a261_rolling-eng.jpg?w=450&h=478]

7. Jembatan Air Magdeburg (Jerman): Jembatan Air Terbesar di Eropa
 
[Image: a261_water-jerman.jpg?w=450&h=272]


10
Monsieur Chouchani
418Px-Emmanuel Levinas
Monsieur Chouchani (died 1968) is the nickname of an anonymous and mysterious Jewish teacher who taught a number of highly regarded students including Emmanual Levinas (pictured above) and Elie Wiesel in Europe after World War II. Very little is known about Chouchani, including his real name. His origins and entire life history were kept a closely guarded secret. His gravestone in Montevideo, Uraguay where he died reads: “The wise Rabbi Chouchani of blessed memory. His birth and his life are sealed in enigma.” The text was written by Elie Wiesel who also paid for the gravestone.
There is no known body of work by Chouchani himself, but he left a very strong intellectual legacy via his students. Chouchani dressed like a vagabond but was a master of vast areas of human knowledge, including science, mathematics, philosophy and especially the Talmud. Most of the details of his life that are known come from the writings and interviews with his students.

9
The Poe Toaster
800Px-Poegrave-Withcognac
The Poe Toaster is the nickname given to a mysterious man who pays annual tribute to Poe by visiting his grave every year. The strange tradition started in 1949 – a century are after Poe’s death, and it occurs every year on the author’s birthday (January 19). According to Wikipedia: “In the early hours of the morning on that date, a black-clad figure, presumed to be male, with a silver-tipped cane enters the Westminster Hall and Burying Ground in Baltimore, Maryland. The individual proceeds to Poe’s grave, where he or she raises a cognac toast. Before departing, the Toaster leaves three red roses and a half-bottle of cognac on the grave.”
The Toaster wears a black hat and coat and hides his face with a hood or scarf. Groups of reporters and admirers are often on hand to watch the event. There have been no attempts to interfere with the Toaster or to unmask him – most likely out of respect for the tradition.
8
Babushka Lady
Blmuchmore-1
During the analysis of the film footage of the assasination of John F. Kennedy in 1963, a mysterious woman was spotted. She was wearing a brown overcoat and a scarf on her head (the scarf is the reason for her name as she wore it in a similar style to Russian grandmothers – also called babushkas). The woman appeared to be holding something in front of her face which is believed to be a camera. She appears in many photos of the scene. Even after the shooting when most people had fled the area, she remained in place and continued to film. Shortly after she is seen moving away to the East up Elm Street. The FBI publically requested that the woman come forward and give them the footage she shot but she never did.
In 1970 a woman called Beverly Oliver came forward and claimed to be the Babushka Woman, though her story contains many inconsistencies. She is generally regarded as a fraud. To this day, no one knows who the Babushka Woman is or what she was doing there. More unusual is her refusal to come forward to offer her evidence.
7
Kaspar Hauser
Hauser
On May 26, 1828 a teenage boy appeared in the streets of Nuremberg, Germany. He carried a letter with him which was addressed to a captain of 6th cavalry regiment. The anonymous author said that the boy was given into his custody, as an infant, on the 7th October 1812, and that he had never let him “take a single step out of my house”. Now the boy would like to be a cavalryman, thus the captain should take him in or hang him. Hauser claimed that he had, for as long as he could think back, spent his life always totally alone in a darkened 2×1×1.5 metre cell (little more than the size of a one-person bed in area) with only a straw bed to sleep on and a horse carved out of wood for a toy. Hauser claimed that the first human being he ever had had contact with had been a mysterious man who had visited him not long before his release, always taking great care not to reveal his face to him. According to contemporary rumors – probably current as early as 1829 – Kaspar Hauser was the hereditary prince of Baden that was born on September 29, 1812 and had died within a month. It was claimed that this prince had been switched with a dying baby, and had indeed appeared 16 years later as “Kaspar Hauser” in Nuremberg. Hauser died after receiving a stab wound to the chest which was possible self-inflicted. He claimed he had been stabbed by the man who had kept him as an infant.
In 2002, the University of Münster analyzed hair and body cells from locks of hair and items of clothing that were alleged to belong to Kaspar Hauser. The DNA samples were compared to a DNA segment of Astrid von Medinger, a descendant in the female line of Stéphanie de Beauharnais, who would have been Kaspar Hauser’s mother if indeed he had been the hereditary prince of Baden. The sequences were not identical but the deviation observed is not large enough to exclude a relationship, as it could be caused by a mutation.
6
Fulcanelli
Hendaye04
Fulcanelli (1839 – ?1953) is a pseudonym of a late 19th century French Alchemist and author whose identity is still unknown. Much mystery surrounds his life and works – leading to him being branded a cultural phenomenon. One of the more extravagant tales retells how his devoted pupil (Eugene Canseliet – pictured above) successfully transformed 100 grams of lead in to gold with the use of a small quantity of “Projection Powder” given to him by his teacher.
It is believed that on the verge of World War II, the Abwehr (German intelligence service) was in active (but fruitless) pursuit of Fulcanelli because of his knowledge of the technology of nuclear weapons. Fulcanelli had met with a French atomic physicist and given him accurate details regarding nuclear weapons technology and he claimed that atomic weaponry had been used against humanity in time long past.
“According to Canseliet (Fulcanelli’s student), his last encounter with Fulcanelli happened in 1953 (years after his disappearance), when he went to Spain and was taken to a castle high in the mountains for a rendezvous with his former master. Canseliet had known Fulcanelli as an old man in his 80s but now the Master had grown younger: he was a man in his 50s. The reunion was brief and Fulcanelli once again disappeared leaving no trace of his whereabouts. At this time, Fulcanelli would have been 114 years old.” [Source]





5
D. B. Cooper
Ap Cooper 080325 Ms
D. B. Cooper (aka “Dan Cooper”) is a pseudonym given to a notorious aircraft hijacker who, on November 24, 1971, after receiving a ransom payout of $200,000, leapt from the back of a Boeing 727 as it was flying over the Pacific Northwest somewhere over the southern Cascades.
Cooper has not been seen since and it is not known whether he survived the jump. In 1980, an eight year old boy found $5,800 of soggy $20 bills washed up on the banks of the Columbia river. The serial numbers matched those of the ransom money which had been noted to make it easier to track Cooper later.
Cooper escaped from the plane by jumping off the rear airstair with a parachute leading aviation authorities to add stricter measures about the design of planes to prevent it from happening again. In addition, this event caused airports to install metal detectors for the first time.
4
Comte St Germain
Stgermain
The Count of St. Germain (allegedly died February 27, 1784) was a courtier, adventurer, inventor, amateur scientist, violinist, amateur composer, and a mysterious gentleman; he also displayed some skills associated with the practice of alchemy. He was known as ‘Der Wundermann’ — ‘The Wonderman’. He was a man whose origin was unknown and who disappeared without leaving a trace. In 1745, Horace Walpole wrote of him:
…the other day they seized an odd man, who goes by the name of Count St. Germain. He has been here these two years, and will not tell who he is, or whence, but professes that he does not go by his right name. He sings, plays on the violin wonderfully, composes, is mad, and not very sensible. He is called an Italian, a Spaniard, a Pole; a somebody that married a great fortune in Mexico, and ran away with her jewels to Constantinople; a priest, a fiddler, a vast nobleman. The Prince of Wales has had unsatiated curiosity about him, but in vain. However, nothing has been made out against him; he is released; and, what convinces me that he is not a gentleman, stays here, and talks of his being taken up for a spy.
Since his death, various occult organizations have adopted him as a model figure or even as a powerful deity. In recent years several people have claimed to be the Count of St. Germain.
3
Man in the Iron Mask
The-Man-In-The-Iron-Mask-In-His-Prison-Giclee-Print-C12259021
The Man in the Iron Mask (died November 1703) was a prisoner held in a number of Jails (including the Bastille) during the reign of King Louis XIV of France. The true identity of the man is unknown because no one ever saw his face which was hidden by a black velvet mask. Fictional retellings of the story refer to the mask as an “Iron” mask. The first records that mention the prisoner are from 1669 when Louis XIV’s minister placed the prisoner in the care of the governor of the prison of Pignerol.
According to the letter that accompanied him, the man’s name was Eustache Dauger. The letter instructed the governor to prepare a cell with multiple doors – to prevent anyone outside from listening in. The prisoner was told that if he spoke to anyone of anything other than his immediate needs, he would be killed. The Governor was the only person who was to see the prisoner, and he provided him with his daily food. When the prisoner died, all of his belongings were destroyed. To this day, no one knows who he was.
2
Gil Pérez
Mena 2
Gil Perez was a Spanish soldier who suddenly appeared in Mexico City on October 26, 1593. He was wearing the uniform of the guards of the Del Gobernador Palace in the Philippines. He claimed to have no idea how he had managed to appear in Mexico. He stated that moments before finding himself there, he had been on sentry duty in Manila at the governor’s Palace. He told them that the governor (Don Gómez Pérez Dasmariñas) had just been assassinated.
Two months later, news arrived from the Philippines by ship. They carried news that confirmed that the governor had been killed and they verified other aspects of Perez’s story. Witnesses confirmed that Perez had indeed been on duty in Manila just before arriving in Mexico. In addition, one of the passengers on the ship recognized Perez and swore that he had seen him in the Philippines on October 23. Perez eventually returned to the Philippines and resumed his life – which was uneventful until his death. You can read a more indepth article on Gil Perez here.
1
Green Children of Woolpit
Greenkidz
The Green Children of Woolpit were two children who appeared in the village of Woolpit in Suffolk, UK, in the 12th century. The children were brother and sister and they had green colored skin. Their appearance was normal in all other areas. They spoke an unrecognized language and refused to eat anything other than pitch from bean pods. Eventually their skin lost its green color. When they learned English they explained that they were from the ‘Land of St Martin’ which was a dark place because the sun never rose far above the horizon. They claimed that they were tending their father’s herd and followed a river of light when they heard the sounds of bells – finding themselves in Woolpit.
Some of the more unusual theories proposed for the origin of the children are that they were Hollow Earth children, parallel dimension children, or Extraterrestrial children.


Beberapa Fakta Unik di Balik Kegarangan Pasukan KNIL

REP | 25 February 2012 | 11:57 Dibaca: 363   Komentar: 0   Nihil
13301446051501121710
Ilustrasi/ristadiwidodo.blogspot.com
Dua hari terakhir saya tertarik untuk menulis beberapa kisah unik yang ditemukan pada beberapa literatur sejarah –sebelumnya saya sudah memposting beberapa tulisan tentang sejarah– karena bagi saya sejarah selalu menjadi cerita yang tiada akhir. Kisah-kisah ini sudah saya ketahui sejak lama ketika membeli literatur tersebut namun menarik jika dibagikan kepada para kompasianer. Kisah sejarah bukan berarti tidak bisa dikaitkan dengan masa sekarang karena –bagi saya– masa lampau selalu linear dengan masa sekarang, tergantung sudut pandang kita masing-masing.
Pada dasarnya masa depan merupakan sejarah yang berulang. Peristiwanya tidak selalu sama , namun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya selalu relevan di setiap zaman. Oleh karena itu di balik kisah unik tentang Perbudakan dan Koleksi Perempuan ala Alexander Hare terkandung nilai kesetaraan dan kemanusiaan yang masih levan hingga sekarang. Hal yang sama juga dapat dipetik dari tulisan saya mengenai Pengaruh Karakter Suku Dalam Organisasi Pasukan KNIL. Nilai tentang pluralisme yang saat ini sering diabaikan oleh bebereapa kelompok masyarakat harusnya tidak terjadi karena semua manusia memiliki kesetaraan jadi seharusnya tidak ada perlakuan yang diskriminasi.
Berdasarkan hal-hal di atas maka kali ini –masih berkaitan dengan KNIL– saya akan membagikan pada anda beberapa fakta yang unik di balik sepak terjang pasukan KNIL. Meskipun menjadi alat Pemerintah Hindia Belanda dalam memerangi para pejuang di masa lampau, namun para anggota KNIL yang kebanyakan merupakan prajurit pribumi juga manusia yang kebetulan saat itu dimanfaatkan untuk memerangi saudaranya sendiri. Oleh karena itu, pada tulisan mengenai KNIL saya tidak menampilkan sisi keberingasannya namun beberapa fakta unik yang menjadi bagian dari sejarah bangsa ini.
Fakta unik ini berdasarkan studi Capt. R.P. Suyono terhadap berbagai literatur Belanda yang dtuangkannya dalam buku Peperangan Kerajaan di Nusantara (penelusuran kepustakaan sejarah), terbitan Grasindo tahun 2003.
1. Seragam KNIL
Sejak dibentuk pada tahun 1830, seragam KNIL selalu mengalami pergantian. Pada tahun 1894 seragam KNIL  dinamakan syako dengan topi helm dari gabus. Topi gabus tersebut baru diganti pada tahun 1910 dengan bahan yang terbuat dari bambu. Pada tahun 1915 KNIL mendapat seragam baru yang tebal dan susah dicuci sehingga akhirnya diganti dengan bahan linen dengan celana yang lebih tipis. Pada tahun 1936 seragam KNIL adalah kain hijau yang dinamakan tenunan Garut.
Fakta lain adalah ketika berada di tangsi, hanya perwira dengan pangkat minimal Sersan –rata-rata orang Eropa– yang boleh mengganti baju dengan pakaian biasa sedangkan para prajurit pribumi dilarang mengganti baju sehingga selalu memakai seragam. Entah berapa banyak seragam yang dimiliki oleh para prajurit pribumi ini, jika cuma satu berarti tidak pernah digantinya.
2. Kehidupan di Tangsi
Tangsi merupakan tempat tinggal para prajurit KNIL, entah yang masih bujangan maupun yang sudah menikah. Tangsi biasanya dibangun di tengah kota, mungkin untuk mempermudah akses. Prajurit yang masih bujangan tidur di barak yang tempat tidurnya berjejer sedangkan yang sudah menikah baraknya disekat dengan ukuran 3×4 meter. Ruangan ini hanya cukup untuk satu tempat tidur saja, oleh karena itu anak-anaknya ditempatkan di bawah kolong tempat tidur sehingga muncul istilah anak kolong bagi anak-anak polisi atau tentara.
3. Dardanel
Dardanel merupakan sebutan bagi seorang prajurit pribumi yang harus menjaga keselamatan seorang perwira Belanda yang menjadi atasannya. Ternyata perwira Belanda cukup pengecut karena harus dilindungi oleh seorang prajurit pribumi. Mungkin hal ini juga didasarkan pada pertimbangan bahwa pasukan akan kocar kacir jika kehilangan komandannya. Doktrin yang ditanamkan pada seorang dardanel adalah sungguh memalukan atau nista jika seorang dardanel selamat sedangkan perwira yang dilindunginya meninggal. Dengan kata lain dardanel tersebut harus rela mengorbankan nyawanya bagi perwira yang dilindunginya.
4. Kebiasaan Prajurit Jawa
Selain tidak memakai sepatu hingga tahun 1905 dan tergabung dalam kompi yang bertugas untuk menenangkan dan menetralisir situasi pasca peretempuran, prajurit Jawa juga memiliki keunikan dari kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan. Kebiasaan tersebut adalah sangat bergantungnya prajurit Jawa pada bakul kamu. Mungkin jamu mengembalikan stamina mereka setelah bertempur. Pada beberapa foto yang dihadirkan oleh Suyono terlihat prajurit Jawa sedang beristirat sambil menikmati Jamu yang dibuat oleh seorang mbok jamu.
Demikian beberapa fakta unik di balik kegarangan pasukan KNIL yang terkenal kejam selama menumpas perjuangan rakyat di berbagai daerah. Kemiskinan dan tidak adanya wawasan tentang kebangsaan pada saat itu membuat mereka menerima pekerjaan sebagai prajurit KNIL meski mengalami berbagai kesulitan.




 
 
 
 
 
 
24 Votes


Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku……
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah
bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah
beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu
mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru,
jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa”
darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau
di samping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu
mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,
sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh
rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga
untukmu.
Pesan:
Hormati Ayah dan Ibumu sebelum mereka meninggalkan anda dengan kedukaan yang mendalam.
PERANGKAP TIKUS
Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam “hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??”
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang.
Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak
” Ada Perangkap Tikus di rumah….di rumah sekarang ada perangkap tikus….”
Ia mendatangi ayam dan berteriak ” ada perangkap tikus”
Sang Ayam berkata ” Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata ” Aku turut ber simpati…tapi tidak ada yangbisa aku lakukan”
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
” Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata
” Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”
Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilikrumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.
Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.
Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam (kaki ayam) oleh suaminya.
(kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam)
Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.
Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang temanmenyarankan untuk makan hati kambing.
Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.
Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman.
Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.
Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.
Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.
SO…KALAU SUATU HARI..
KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA…
PIKIRKANLAH SEKALI LAGI!!!!